Banda Aceh, 8 Agustus 2024 – Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK) menyambut kedatangan Profesor Gs. Rosmadi dari Universiti Malaya, Malaysia, dalam sebuah pertemuan penting yang diadakan pada hari ini. Kehadiran Profesor Rosmadi, seorang ahli terkemuka dalam bidang pengelolaan lingkungan, diundang secara khusus oleh Koordinator Program Studi Magister Pengelolaan Lingkungan, Prof. Dr. Ichwana, S.T., M.P., untuk berbagi wawasan dan pengalaman dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Pertemuan ini dibuka dengan sambutan hangat dari Wakil Direktur Akademik Sekolah Pascasarjana USK, Dr. Mhd. Ikhsan Sulaiman, S.TP., M.Sc., IPU, ASEAN. Eng. Dalam sambutannya, Dr. Ikhsan menyatakan bahwa kolaborasi dengan akademisi internasional seperti Profesor Rosmadi adalah bagian dari upaya universitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang lingkungan. “Kami sangat bersemangat untuk mendengarkan pandangan Profesor Rosmadi dan berharap pertemuan ini dapat membuka jalan bagi kerja sama yang lebih erat antara Universitas Syiah Kuala dan Universiti Malaya,” ujarnya.
Wakil Direktur Nonakademik, Dr. Muhammad Syukri, S.Pd., M.Ed., juga turut memberikan sambutan dalam pertemuan ini. Beliau menekankan pentingnya membangun jaringan dan kerja sama antaruniversitas, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk menghadapi tantangan global dalam pengelolaan lingkungan. “Dengan adanya pertemuan ini, kami berharap dapat memperkuat sinergi antara kedua universitas dalam riset dan pengembangan program studi yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman,” tambah Dr. Syukri.
Dalam sesi utama, Profesor Gs. Rosmadi memberikan presentasi yang mendalam mengenai praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan di Malaysia, serta tantangan yang dihadapi dalam upaya pelestarian alam. Beliau juga membahas peluang kolaborasi riset antara Universiti Malaya dan Universitas Syiah Kuala, khususnya dalam proyek-proyek yang berfokus pada mitigasi perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. “Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dalam hal tantangan lingkungan. Kolaborasi kita akan sangat bermanfaat dalam menemukan solusi yang lebih efektif,” kata Profesor Rosmadi.
Pertemuan ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara Profesor Rosmadi dan para dosen yang hadir. Diskusi tersebut mencakup berbagai topik, termasuk pengembangan kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan lingkungan lokal, serta peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti program pertukaran dan riset bersama di Universiti Malaya. Pertemuan ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas antara kedua institusi.